Klenik.tk - Fenomena mencari kesuksesan hidup, termasuk kekayaan adalah impian dari setiap umat manusia di bumi ini dan Siapa manusia yang tak ingin sukses, kaya, bahagia dan terus dilimpahi kenikmatan. Dari sini pula, beragam cara dan upaya terus dilakukan manusia dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Ada banyak rintangan, godaan, dan ujian yang terus megiringi langkah manusia menuju arah yang dicita-citakannya. Tak sedikit pula yang kemudian memilih jalan pintas semisal korupsi dan melakukan kecurangan, meski ada cara lain yang ditempuh seperti mencari pesugihan.
Yah, mencari kekayaan dengan pesugihan atau melakukan perjanjian dengan makhluk halus ini pun menjadi bagian dari deretan cara yang ditempuh manusia. Dalam mitos masyarakat Jawa misalnya, memelihara pesugihan Blorong konon bisa menyebabkan kaya mendadak. Wujud pesugihan ini berbentuk ular naga yang bersisik emas. Dalam kurun waktu tertentu atau sesuai dengan perjanjian, si pemilik pesugihan akan melakukan hubungan badan dengan Ular Blorong itu, dan dari sinilah konon sisik-sisik ular Blorong akan rontok dan jatuh di tempat tidur dalam bentuk emas dan permata yang sudah tentu menjadi harapan kekayaan bagi si pelaku.
Menurut mitos yang berkembang, konon ular raksasa ini hidup di rawa yang banyak ditumbuhi dengan pohon teratai. Bahkan, kekayaan yang didapat dari pesugihan Blorong ini bisa diulur sampai sekian banyak periode dalam hidupnya. Perjanjian yang sering dilakukan adalah si pelaku harus memberi imbalan pada ular blorong atau dikenal juga sebagai tebusan atau 'tumbal'. Sebagai contoh, dalam perjanjian disebutkan kalau kelak pemiliknya sudah meninggal dunia, maka harus ikut menjadi anak buah ular blorong.
Dari sini, konon ada ribuan bangkai manusia yang selalu berserakan di rawa-rawa dimana ular Blorong ini berada. Memang pilihan dan cara pesugihan blorong ini bukan hal yang mudah dilakukan dan konon juga bukan orang sembarangan yang bisa melakukannya. Ada banyak lelaku dan juga membutuhkan persyaratan dan pengorbanan yang luar biasa. Menurut beberapa sumber yang beredar, pesugihan Blorong ini ada di kawasan lingkar Pulau Jawa. tetapi, ada banyak versi yang menceritakan di daerah mana saja letak persisnya pesugihan Blorong bisa didapat. Di kawasan Jawa Barat misalnya, konon meliputi daerah Cimais, Ciberium, atau juga masih ada di daerah lain.
Di Jawa Timur, daerah yang konon juga disinyalir sebagai basis mencari pesugihan itu berada di Kabupaten Banyuwangi, Pacitan, Tulungagung, dan Kabupaten Gresik, sementara di Jawa Tengah, ada yang menyebut berada di kawasan Parangtritis, Yogyakarta, dan juga beberapa daerah lainnya. Pemunculan pesugihan Blorong ini boleh dibilang sama misterinya dengan ujudnya, Sebagian orang ada yang menyebut bahwa Blorong adalah wanita sehingga populer penyebutannya dengan istilah Nyai atau Nyi. Namun ada juga yang mengatakan yai, yang berarti sosok pria. Sobat Klenik.tk Yang jelas, Blorong adalah makhluk hidup yang sekujur tubuhnya bersisik, bisa mengeluarkan emas lantakan saat melakukan senggama dengan orang yang memeliharanya. Seperti halnya Nyi Rara Kidul yang menjadikan Pantai Selatan sebagai istananya. Kalau Nyi Blorong, lebih suka hidup di rawa.
Rawa dijadikan sebagai keratonnya, lengkap dengan jasad manusia yang saat hidup menjadi pengikutnya. Rawa-rawa itu, demikian urai beberapa pakar pesugihan, ditumbuhi banyak tumbuhan teratai. Namun demikian, tidak semua orang bisa melihat keberadaan rawa ini. Layaknya dunia maya pada umumnya. Kalau tidak memiliki ilmu linuwih, konon mustahil bagi orang awam yang bisa mengetahui kalau rawa yang ditumbuhi pohon teratai itu sebenarnya istananya Nyi Blorong. Meski secara implisit keberadaan rawa-rawa itu bisa dilihat dengan mata telanjang.
Sebelum memenuhi perintaan pelaku, ibarat orang yang mempunyai utang, ular blorong ini akan mengadakan perjanjian untuk membahas masalah tebusan. Konon, pembicaraan tebusan itu dilakukan keduanya sembari bersenggama di tempat tidur. Umur kekayaan versi Nyi Blorong ini konon juga memiliki batas waktu, hanya tujuh tahun. Jika yang bersangkutan ingin memperpanjang, bisa diulur lagi, satu periode lamanya dan tebusan berupa mayat bisa dialihkan ke orang lain. Selanjutnya, korban tak boleh diwakilkan. Artinya, kelak setelah meninggal, harus menjadi pengikutnya. Memang mengambil pesugihan jenis ini tidak mudah, berbeda dengan jenis tuyul yang bentuknya hanya menyerupai manusia kecil dan berkepala gundul.
Tapi, Blorong memang lain. Di samping selalu meminta tebusan nyawa, jenis pesugihan ini kalau menampakkan diri selalu berwujud ular naga yang bersisik mengkilat keemasan. Sebuah janji pertolongan yang bersayap untuk mencapai kekayaan, namun juga memiliki konsekuensi yang juga luar biasa, seturut dengan kecepatan kaya yang diharapkan para pemuja jalan pintas ini. Ada kisah dimana salah seorang yang merasa perekonomian keluarganya begitu sulit telah membuat mata batinnya buta, konon pernah mengambil pesugihan jenis ini. Dia bersama suaminya berangkat ke suatu tempat keramat.
Di tempat itu ada makam tua yang biasanya dipergunakan orang-orang mengambil jalan pintas untuk mencari pesugihan. Setelah bertemu dengan juru kunci makam, mereka mengutarakan niatnya untuk mengambil pesugihan. Dia pun mendapat tawaran dari sang juru kunci, pesugihan jenis apa yang ia minati. Karena ingin cepat kaya, mereka langsung meminta agar diberi pesugihan kelas atas. Sobat Klenik.tk Walaupun sudah sepakat dengan berbagai persyaratan yang diajukan, dia sempat gagal menjalaninya. Saat malam pertama ketika Ular Blorong datang ke rumahnya. Konon si Ular itu datang dengan mendesis-desis, dan mulai menindih tubuh perempuan yang sebelumnya meminta. Namun pada saat itulah ia kaget dan menjerit hingga seisi rumah bangun dan mendatangi kamarnya.
Meski gagal, si perempuan kemudian tersadar hingga tidak ingin mengulangi cara pintas seperti ini.
semoga Pembaca dapat mengambil pelajaran dan hikmah di balik setiap peristiwa, sehingga dalam kondisi dan situasi sulit apapun, tetap teguh dan pantang berputus asa.
0 Response to "Pesugihan Blorong Jalan Pintas Jadi Kaya"
Post a Comment